Wisata Religi di Masjid Agung Jawa Tengah

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan lokasi wisata berbau religi di Semarang yang merupakan ibu kota dari Jawa Tengah didirikanlah Masjid Agung Jawa Tengah. Masjid ini punmenjadisalah satu titik pemberhentian utama bagi rombongan peziarah yang melakukan wisata religi ke Semarang.

Pemenuhan atas kebutuhan religi ini ialah pelengkap dari kota Semarang. Sebagai ibu kota provinsi, Semarang menjelma jadi salah satu kota besar yang ada di Indonesia. Sesuai dengan kota besar pada umumnya, Semarang dipenuhi dengan beragam ikon wisata sehingga hadirnya masjid ini merupakan penyempurna dari kota ini.

Selain dikarenakan beragamnya tempat wisata, pendirian tempat ibadah ini juga merupakan langkah pelengkap atas suatu kota. Kelengkapan tempat ibadah sebagai penilaian atas lengkapnya fasilitas suatu kota.

unsplash.com

Sejarah Pendirian Masjid

Masjid yang didirikan di tanah seluas 10 hektar ini memakan ruang seluas 7.669 meter persegi untuk bangunan utamanya berdiri dengan megah di tanah wakaf milik Masjib Besar Kauman Semarang. Proses pendirian masjid ini cukup alot karena diperlukan bermacam negosiasi atas pemindahan tangan tanah ini.

Pembangunannya dimulai pada Jumat, 6 November 2002 dan membutuhkan waktu hingga 4 tahun untuk menyempurnakannya. Meski peresmian baru dilakukan pada 14 November 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pemfungsian pertama dari masjid ini dilakukan mulai 19 Maret 2004. Masjid ini digunakan untuk salat Jumat bersama dengan Khatib Drs. H. M. Chabib Thoha, MA (Kakanwil Departemen Keagamaan Jawa Tengah).

Secara keseluruhan, pembangunan masjid ini memerlukan hampir 200 milyar anggaran. Dengan hasil yang demikian indahnya artsitektur bangunan dan kemampuan akan menampung hingga 16.000 jamaah merupakan bandingan yang sepadan.

unsplash.com

Artsitektur Masjid

Masjid ini memiliki keunikannya dari gaya artsitekturnya, serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang akan mempermudah pengunjung. Perpaduan antara gaya Timur Tengah, Jawa dan Romawi akan terasa amat kental begitu Anda menginjakkan kaki di masjid ini.

Pertama-tama mata Anda akan dimanjakan oleh pilar-pilar masjid yang menyerupai Coloseum di Roma. Dilanjutkan dengan empat menara masjid setinggi 20 meter di setiap sudut atap bangunan masjid. Tak hanya itu, menara utama yaitu Menara Al Husna setinggi 99 meter dengan 19 lantai juga akan memanjakan mata Anda dengan keindahannya.

Mata Anda juga akan ditakjubkan dengan payung elektrik raksasa yang mengisi area serambi masjid. Luas tiap payung hingga 14 meter ini mampu menghalau panasnya matahari bagi para jamaah. Enam payung yang didominasi warna putih dengan ini akan memayungi para jamaah ibadah salat Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha.

Arsitektur Jawa akan nampak pada bentuk bangunan yang berupa limas segi empat ini. Namun ujung yang berupa kubah sebesar 20 meter tetap akan membawa Anda akan ingatan masjid jawa semi modern sebagaimana mestinya.

Hiasan-hiasan berupa kaligrafi dengan huruf Arab menjadi aksen Timur Tengah yang ada di tiap sudut Masjid ini. Kaligrafi ini dipadukan dengan pemilihan warna-warna yang dipengaruhi dengan gaya artsitektur Romawi membuat masjid ini tampak unik dan makin menarik. Bukan hanya kaligrafi saja yang menghiasi masjid ini, beberapa motif batik juga dapat Anda temui.

unsplash.com

Fasilitas dan Detail-detail Lainnya

Menurut Situs generasihijau.com Masjid ini dilengkapi dengan beragam fasilitas. Fasilitas tersebut ialah penginapan dengan 23 kamar, ruang akad nikah, auditorium, dan perpustakaan. Sementara itu di menara utama juga terdapat Studio Radio DAIKU MAJT dan TVKU yang merupakan channel siaran milik masjid ini di lantai 1.

Lantai 2 dan 3 menjadi lokasi museum perkembangan Islam. Museum ini dapat menjadi alternatif lain bagi Anda untuk tak hanya sekadar memanjakan mata dengan keindahan artsitektur masjid ini tetapi juga untuk sarana edukasi atau menambah pengetahuan.

Di lantai 18, Anda dapat menikmati hidangan khas Semarang dengan panorama seluruh penjuru kota Semarang yang indah. Lantai ini berisi kafe dengan keunikan yaitu kafe putar. Penamaan ini bukan tanpa alasan lantaran kafe ini memang dapat berputar hingga 360 derajat.

Selanjutnya di lantai 19, pemandangan kota Semarang akan makin jelas di gardu pandang lantai ini. Lantai ini bukan hanya menyajikan pemandangan Semarang dari ketinggiaan gardu pandang, tetapi juga memberikan fasilitas teropong yang dapat Anda gunakan untuk melihat berbagai objek menarik yang menangkap mata Anda.

Selain itu fasilitas-fasilitas tersebut, kebersihan dari masjid ini benar-benar menjadi detail penting yang diperhatikan oleh pengelola. Kebersihan ini juga didukung oleh respons baik para pengunjung yang juga turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan masjid ini. Bukan hanya kebersihan, hal lain yang menjadi detail penting lainnya ialah karpet masjid.

Pengelolaan masjid ini memperhatikan juga kualitas karpet yang digunakan. Hal dilakukan untuk menjaga kenyamanaan pengunjung dan peziarah yang selalu membludak saat bulan Ramadhan maupun hari-hari besar lainnya. Harga karpet masjid dengan bermotif maupun polos akan menyesuaikan dengan tebal-tipis, kehalusan serta luasnya.

 

Similar Posts