Manfaat Keberadaan Capung dan Siklus Hidup Capung
Daur hidup capung telah lama menjadi perhatian pemerhati lingkungan. Hal tersebut disebabkan oleh dampak keberadaan capung bagi lingkungan. Salah satu manfaat capung adalah digunakan sebagai sumber pangan untuk jenis hewan lainnya. Capung bahkan dapat menjaga ekosistem airdan menjadi sumber pembuatan obat masa kini. Karena memiliki manfaat yang cukup baik bagi lingkungan, tak mengherankan jika siklus kehidupan capung mendapatkan perhatian khusus dari pemerhati lingkungan. Hewan berukuran kecil ini masuk ke dalam metamorfosis tak sempurna. Hewan-hewan yang masuk ke dalam kategori ini melalui tiga jenis siklus kehidupan, yakni telur, nimfa dan menjadi hewan yang lebih dewasa.
Pembentukan telur capung hanya dapat terjadi ketika dua capung dengan jenis kelamin berbeda melakukan perkawinan. Untuk membedakan capung jantan dan capung betina, kita dapat melihanya melalui bentuk ekor capung. Capung betina memiliki ekor berbentuk gunting yang lancip. Untuk capung jantan sendiri, bentuk ekor terlihat menyerupai ujung pulpen. Capung betina yang mengandung akan meenemukan lokasi untuk meletakkan telur-telurnya. Telur capung berwarna hitam dengan bentuk bulat. Setelah berusia 1-2 minggu, telur akan berubah menjadi nimfa. Nimfa dapat hidup dengan baik jika berada di dalam air. Jika nimfa dapat hidup dalam waktu lama, nimfa tersebut nantinya akan pindah ke daratan sebagai tempat hidup. Ketika nimpa hidup di air, nimfa akan mencari makanannya yang berada di air. Berudu dan ikan berukuran kecil menjadi beberapa jenis makanan yang biasanya nimfa santap.
Setelah menjadi nimfa, siklus hidup hewan capung lainnya adalah berubah menjadi capung dewasa. Sebelum berubah menjadi capung dewasa, nimfa akan mengalami berupahan kulit hingga 12 kali. Pergantian kulit inilah yang menyertai perubahan bentuk capung. Jika diperhatikan dengan baik, proses pergantian kulit pada capung membutuhkan waktu yang cukup lama. Tidak hanya disebabkan oleh pertumbuhan capung, proses perubahan capung dewasa yang lama dapat pula disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Hewan yang masuk ke dalam odonata ini biasanya memiliki warna yang menarik, seperti merah, biru dan hijau.